IMIP Bareng Komunitas Bahadopi Gelar Aksi Bersih Sampah Jelang Idul Fitri Yang Menggunung Ditepi Jalan Trans

IMIP Bareng Komunitas Bahadopi Gelar Aksi Bersih Sampah Jelang Idul Fitri Yang Menggunung Ditepi Jalan Trans

  • Kategori: Berita
  • Tanggal: 12-04-2023

METRO SULTENG - Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan utamanya penanggulangan sampah, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menggelar aksi bersih sampah di bulan Ramadhan selama dua hari (10-11 April 2023) di Desa Labota, Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah.

Dalam aksi itu, beberapa komunitas masyarakat terlibat diantaranya Pemerhati Lingkungan Bahodopi (PLB), pegiat lingkungan Agathis, Gondrong Morowali, Himpunan Masyarakat Luwu Timur, serta KSR PMI Morowali.

Koordinator Comdev/CSR Departemen External PT IMIP, Raden Tommy Adi Prayogo mengatakan, pada momentum Ramadhan ini, perusahaan melihat bahwa perlu dilakukan sebuah aksi bersih supaya masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik. Apalagi, timbulan sampah di titik aksi (Desa Labota), cukup memprihantinkan. Bahkan sudah hampir menutupi badan jalan.

"Perusahaan selalu berupaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik lagi. Keinginan kita semua mendukung prinsip penanganan sampah yang cerdas dan berkesinambungan untuk menjamin masa depan yang bersih dan lebih baik lagi," jelas pria yang akrab disapa Tommy itu.

Tommy melanjutkan, tak hanya pada momentum Ramadhan saja. Hampir setiap momen WCD dan HPSN, PT IMIP bersama-sama dengan komunitas masyarakat dan pemerintah setempat melakukan aksi bersih sehari. Selain itu, memberikan edukasi tentang pentingnya mengelola sampah kepada ibu-ibu PKK di desa-desa.

"Pada prinsipnya, semua pihak hari bekerja sama. Perusahaan juga begitu. Apa yang bisa kita kerjakan, kita kerjakan dan tetap berkoordinasi dengan pemerintah. Apalagi yang kami lakukan ini adalah bagian dari dukungan perusahaan terhadap program pemerintah dibidang lingkungan," kata Tommy.

Sementara, salah satu warga Desa Labota, Khaidir mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh perusahan sangat positif. Selain mengurangi polusi udara akibat bau yang ditimbulkan dari sampah ini, juga membuat sampah-sampah ini tidak berserakan lagi. Utamanya di pinggiran jalan Trans-Sulawesi.

"Masyarakat banyak yang bersikap masa bodoh. Buang sampah dipinggiran jalan. Tidak peduli sampah darimana dibuangnya kemana. Ditambah lagi pemerintah desa yang hanya sebulan sekali saja mereka angkut sampah ini makanya semakin menumpuk. Kita berharap supaya pemerintah bisa tingkatkan lagi armada pengangkut dan anggotanya," jelas Khaidir pemilik Bengkel Khaidir di Desa Labota.***