Tingkatkan Kesehatan, IMIP Sediakan Terminal Air Bersih untuk Masyarakat Bahodopi

Tingkatkan Kesehatan, IMIP Sediakan Terminal Air Bersih untuk Masyarakat Bahodopi

  • Kategori: Berita
  • Tanggal: 26-03-2024

Hiruk pikuk kendaraan yang berlalu lalang di sekitar kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) serta sengatan terik mentari yang dapat membakar kulit semakin menunjukan suasana kehidupan di Bahodopi Morowali, Sulawesi Tengah. Di tengah riuh ramai orang bercengkrama, sejauh mata memandang terlihat diketinggian suatu fasilitas terminal air bersih di desa Bahomakmur yang mengalir selama 24 jam setiap hari.

Terminal air itu terletak sangat strategis di tengah desa Bahomakmur. Berada di ketinggian, memudahkan masyarakat setempat untuk akses pengambilan air baku yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Fasilitas yang dibangun oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) itu direalisasikan melalui program IMIP Peduli yang tergabung dalam perusahaan di kawasan industri IMIP.

Selain fasilitas terminal air bersih di desa Bahomakmur, PT IMIP juga menyerahkan terminal air baku di desa Fatufia dan Labota. Ketiga daerah ini menjadi langkah awal PT IMIP dalam berkontribusi menyediakan air baku yang layak pakai disekitar kawasan industri. Kualitas air yang diproses melalui Water Treatment Plant (WTP) ini sangat terjamin dan layak dipakai karena telah melalui uji kesehatan.

Terminal air yang dibangun menjadi upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mendistribusikan air bersih dari sumber air pengolahan WTP dalam kawasan IMIP ke lingkungan masyarakat sekitar.

Kebutuhan air bersih menjadi salah satu kebutuhan utama bagi manusia dalam keberlangsungan hidup sehari-hari. Pasalnya, ketersediaan air bersih yang cukup di masyarakat menjadi penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan di lingkungan keluarga. 

Hadirnya puluhan ribu tenaga kerja yang berdomisili di Bahodopi Morowali, Sulawesi Tengah memicu lonjakan pemakaian air bersih di Bahodopi. Olehnya itu, manajemen PT IMIP mengambil langkah kongkrit untuk menyediakan air bersih yang layak digunakan oleh masyarakat lokal dan pendatang yang tinggal di sekitar kawasan IMIP.

 “Jadi, dalam memenuhi kebutuhan air bersih di masyarakat sekitar kawasan industri PT IMIP, tahap awal dilakukan penyediaan saluran air di tiga desa itu yang menjadi pilot project untuk pengembangan air bersih kedepannya,” ungkap Senior Staf Community Relation PT IMIP, Jaimu yang mewakili manajemen perusahaan PT IMIP, Senin (25/03/2024).

Namun, kata Jaimu, air bersih yang disediakan itu hanya sebatas stimulant bagi masyarakat yang berdomisili di sekitar penampungan air. Jika masyarakat ingin menyambungkan air ke masing-masing rumah warga maka dapat membeli bahan perpipaan untuk segera disambungkan ke terminal air tersebut. Untuk kedepannya diharapkan agar pipa-pipa air menuju ke warga dapat diadakan oleh pemerintah desa.

Penyerahan terminal air baku di desa Bahomakmur, Fatufia dan Labota berjalan dengan lancar. Pimpinan dan perwakilan tenant atau perusahaan dalam kawasan IMIP, hadir langsung bertatap muka dengan masyarakat. Menurutnya, program ini terus dilakukan evaluasi agar dapat meningkatkan efektifitas dan produktivitas atas sarana yang sudah dibangun. 

Ia berharap semoga sarana air baku yang dibangun melalui program IMIP peduli ini dapat bermanfaat buat masyarakat di sekitar kawasan industri. Proses evaluasi dilakukan, jika sarana itu produktif dan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Kedepan akan di support dukungan untuk terus dikembangkan. 

“Pengelolaan terminal air setiap desa akan menjadi tanggung jawab desa. Olehnya itu, bisa di imbau masyarakat agar fasilitas sarana itu dijaga bersama-sama. Sumber air berasal dari dalam kawasan industri IMIP yang disalurkan melalui pipa besi ke terminal air baku,” kata Jaimu. 

Sumber air baku yang ada dalam kawasan industri IMIP jumlahnya belum maksimal, karena kondisi air dalam kawasan juga masih kurang. Olehnya itu, sarana air baku yang ada dimaksimalkan sehingga apa yang diharapkan sesuai dengan keinginan. 

Ditempat yang sama, kepala desa Bahomakmur Sutarni mengatakan, penyerahan terminal air baku yang diberikan PT IMIP akan digunakan sebaik mungkin untuk dimanfaatkan bagi masyarakat. 

Ia menjelaskan, di Bahomakmur terdapat sebanyak enam dusun, yang terdiri dari 1.475 kepala keluarga (KK) yang bermukim didalamnya terdapat kurang lebih 40 ribu orang.  Semua masyarakat tersebut membutuhkan air untuk kehidupan sehari-hari. Sehingga ia bermohon kepada perusahaan agar diberikan sanitasi air yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. 

“Semoga air baku ini dapat memenuhi kebutuhan air yang ada di desa. Kedepannya diharapkan dari PT IMIP agar menambahkan lagi terminal air bersih ini, karena kepadatan penduduk semakin meningkat,” kata Sutarni dengan tersenyum.

Lanjut Sutarni, terminal air baku diletakkan di posisi yang tinggi, kedepan akan memudahkan bagi masyarakat karena akses air langsung turun ke bawah tidak menggunkan mesin lagi. Semoga air ini bisa dimanfaatkan lebih maksimal, dan  sudah bisa dipakai untuk memasak. 

“Dengan hadirnya air ini di Bahomakmur semakin sejuk, berkah karena penyerahan saat Ramadan. Semoga dapat mengantisipasi masalah air bersih di Bahodopi yang dapat difungsikan oleh masyarakat,” ucapnya.

Hal senada diungkapkan oleh, kepala desa Fatufia, H Muhamad bahwa dengan adanya air baku yang disediakan PT IMIP agar dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia berharap agar selalu bersinergi dengan PT IMIP sehingga program yang dicanangkan dapat dilakukan dengan baik. 

“Teknik untuk menyalurkan ke masyarakat, saat ini masyarakat dapat mengambil air di terminal air Fatufia dengan menggunakan jerigen kemudian diangkat ke masing-masing rumah warga,” kata Muhamad.

Kedepan, kata Muhamad, Pemdes Fatufia berupaya membuat program untuk melakukan pembangunan jaringan perpipaan dengan stock kran setiap dusun sehingga dapat di kontrol debit air yang akan dipakai masyarakat. Volume air yang digunakan kemudian dikontrol dengan pemasangan meteran sehingga masyarakat tidak bebas menggunakan air. 

“Saat ini masyarakat sudah dapat memanfaatkan air itu dengan menggunakan angkutan jerigen dan menjadi kewajiban kami untuk mengatur sehingga masyarakat tidak susah lagi kebutuhan air. Kualitas air selalu diutamakan, sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat,” tutupnya.