Beredar di sosial media informasi Lowongan Kerja (Loker) PT IMIP Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dengan syarat yang cukup sederhana. Ada yang cukup menggunakan identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP), tanpa ijazah dan syarat lainnya, parahnya lagi beberapa akun yang ditemukan, telah mencantumkan bahwa akun mereka telah terintegrasi dengan akun Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Beberapa akun media sosial itu antara lain @imip.morowali.id, @imip.morowali17, @pt.imip.morowali7 dan @hotel.pt.imip. Misalnya saja akun @hotel.pt.imip. Akun ini berlatar hotel IMIP dan aktivitas karyawan IMIP, pengunggah info loker menuliskan bahwa dibutuhkan pekerja bersih-bersih hotel PT IMIP Morowali, pria dan wanita, sehat, gaji 7 juta dan disediakan fasilitas mess atau tempat tinggal.
Tak hanya itu, makan siang disediakan, Rp 50 ribu/hari. Kerja selama 6 hari dan libur dihari minggu. Syaratnya cukup menggunakan KTP tidak perlu pakai ijazah. Selain itu, pengunggah juga menuliskan bahwa dibutuhkan karyawan baru pekerja crew umum dengan rincian gaji 7-10 juta per bulan dan 12–18 juta per bulan. Di dalam caption juga tertulis link pendaftaran. Calon pelamar kerja diarahkan untuk mengakses tautan yang disediakan oleh pemilik akun di profil.
Menanggapi informasi ini, manajemen PT IMIP melalui Head of Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan menyebut, hal itu adalah hoax atau tidak benar. Informasi lowongan kerja hanya diinformasikan melalui akun resmi PT IMIP. IMIP mengimbau kepada seluruh netizen untuk tetap waspada dan tidak mudah terpengaruh oleh pihak-pihak yang meminta uang dengan mengatasnamakan perusahaan.
“Pastikan masyarakat cuma memantau info rekrutmen resmi kami di http://rekrutmen.imip.co.id melalui akun resmi website (https://imip.co.id/), akun instagram (@officialIMIP), akun tiktok IMIP (@officialimip), akun facebook (Official IMIP), linkedin (IMIP), dan akun youtube (@OfficialIMIP-New” kata Dedy.
Dedy menegaskan bahwa setiap permintaan dana yang tidak jelas sumbernya harus segera ditolak, karena hal tersebut merupakan tindakan penipuan.
“Kalau dimintai uang langsung tolak, itu sudah penipuan,” kata Dedy. *