Morowali, 18 November 2025 – Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menggelar kegiatan Festival Anak Sholeh 2025. Selama enam hari sejak tanggal 11 hingga 16 November 2025, kegiatan religi yang dihelat di Lahan Sidaya PT IMIP itu berhasil menyatukan ratusan peserta dari berbagai Taman Pendidikan Alquran (TPA) binaan DKM. Event bernilai edukatif dan spiritual tersebut mendapat apresiasi dari Ketua DKM-IMIP, Djoko Suprapto. Ia menyambut baik antusiasme peserta dan dukungan semua elemen yang terlibat. Menurutnya, pelaksanaan Festival Anak Sholeh tahun ini menjadi momentum penting dalam memperkuat pembinaan karakter anak usia 6-12 tahun agar semakin dekat dengan Alquran. “Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar. Anak-anak dari 24 TPA hadir dengan penuh semangat, menunjukkan kecintaan mereka terhadap Alquran,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Sementara itu, Koordinator FAS 2025, Agussalim Daliman, mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya gelaran tersebut. Menurutnya, jumlah peserta mencapai 384 anak yang mewakili lebih dari 1.800 santri dari 24 TPA binaan DKM-IMIP. Hal tersebut menjadi bukti jika pembinaan keagamaan di lingkungan IMIP terus berkembang pesat dan mendapat dukungan luas dari masyarakat. “Setiap TPA mengutus peserta terbaiknya. Mereka datang dengan persiapan matang, menghadirkan suasana kompetisi yang sehat dan membahagiakan,” katanya, sumringah.
Berbagai rangkaian lomba digelar untuk mengasah potensi anak-anak, mulai dari Cerdas Cermat Alquran, Hafalan Surah Pilihan, Tartil Quran, Lomba Adzan, Salat Berjamaah hingga sesi Kultum yang mendorong keberanian tampil serta kemampuan menyampaikan pesan kebaikan sesuai usia mereka. Suasana ceria tampak sepanjang kegiatan. Para peserta, pembina dan orang tua larut dalam antusiasme yang terpancar dari setiap penampilan. Pada acara penutupan, para peserta terbaik diumumkan dan menerima penghargaan atas prestasi yang berhasil diraih.
Festival Anak Sholeh 2025 itu meninggalkan kesan positif bagi seluruh pihak yang terlibat. Selain sebagai wadah kompetisi, kegiatan ini sekaligus menjadi sarana pembinaan akhlak dan karakter anak usia dini agar tumbuh menjadi pribadi cerdas, religius, serta mampu memberi kontribusi positif sebagai generasi masa depan. “Ini tak hanya sekadar acara tahunan, tetapi ikhtiar menanamkan nilai-nilai kebaikan sejak dini. Kami bersyukur melihat semangat anak-anak yang begitu luar biasa,” tutup Agussalim.(*)