Nikel laterit adalah salah satu jenis nikel selain nikel sulfida. Nickel laterit merupakan salah satu sumber nikel dan feronikel yang penting, dimana endapan ini merupakan hasil dari pelapukan intensif dari batuan ultarabasa pembawa Ni-silikat. Dan di proses ini, ada 5 faktor pembentukan nikel laterit.
Proses laterisasi yang memakai waktu tahunan ini tentunya mempunyai ragam faktor yang bisa membentuk sifat berbeda-beda di nikel laterit, tergantung juga dari zona, komposisi serta mineral.
Apa saja faktor-faktor pembentukan nikel laterit?
1. Iklim
Iklim di daerah tropis dan sub tropis juga mempengaruhi pembentukan endapan termasuk endapan nikel laterit. Nikel laterit diketahui banyak terdapat di daerah khatulistiwa termasuk Indonesia.
Prose pelapukan nikel laterit membutuhkan wilayah dengan iklim memiliki curah hujan dan sinar matahari terbaik. Karena batuan akan mudah terpecah karena curah hujan tinggi dan sinar matahari, hal ini dinamakan pelapukan mekanis.
Dan curah hujan yang tinggi bisa menghasilkan air yang akan mengalir ke dalam tanah dan berperan dalam proses pembentukan endapan nikel laterit.
2. Topografi
Selain iklim, topografi pada suatu wilayah juga mempengaruhi pembentukan nikel laterit. Bentuk relief permukaan akan berdampak pada aliran serta sirkulasi air dan agen lainnya. Bukit yang landai dengan kemiringan antara 10 sampai 30 derajat merupakan tempat yang cocok.
Daerah yang landai akan mampu meresap lebih banyak air ke dalam tanah dan proses pelapukan bisa maksimal.
3. Struktur Geologi
Struktur geologi juga berpengaruh pada pengendapan nikel laterit. Biasanya, pembentukan endapan akan maksimal di daerah dengan struktur geologi yang banyak rekahan atau patahan. Karenam lewat rekahan atau patahan ini, air bisa masuk ke dalam tanah dan bisa mempercepat proses pelapukan terhadap batuan induk. Rekahan juga diyakini menjadi tempat pengendapan larutan yang mengandung Ni sebagai vein-nya.
4. Jenis Batuan Asal
Jenis batuan yang memiliki kadar Ni antara 0,2 sampai 0,3% adalah yang terbaik dalam pembentukan nikel laterit. Sebab, batuan asal dengan kadar ini mudah mengalami pelapukan. Pelapukan bisa lebih mudah karena banyak mendukung komponen yang mudah larut.
5. Reagen Kimia dan Vegetasi
Air, terutama air tanah yang memandang CO2 sangat berperan di proses pembentukan nikel laterit. Sisa pembusukan tumbuhan biasanya menghasilkan asam organik yang mampu menyebabkan dekomposisi pada batuan, mengubah pH larutan dan bisa membantu proses pelarutan unsur batuan induk
Pada penghasilan asam organik, juga bergantung pada vegetasi di suatu daerah. Kandungan endapan nikel yang lebih tebal dan mempunyai kadar lebih tinggi biasa berada di hutan yang lebat.
6. Waktu
Faktor pembentukan nikel laterit yang terakhir adalah waktu. Waktu endapan nikel laterit tidak memakan waktu yang sebentar, bisa ribuan hingga jutaan tahun. Waktu pelapukan yang lama dan lebih intensif bisa menghasilkan akumulasi unsur nikel yang tinggi