Dalam rangka momentum Milad ke-4 Komunitas Gondrong Morowali, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menggelar sosialisasi pencegahan tindak kriminalitas dan penyakit HIV-AIDS. Kegiatan ini diadakan pada Sabtu (21/09/2024) di aula Lahan Sidaya, Desa Labota, Kecamatan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah.
Hadir dalam acara ini sekitar 70-an warga di kawasan lingkar industri Morowali, di antaranya pelajar SMP, SMA, dan SMK, serta mahasiswa dan sejumlah kelompok Karang Taruna. Kegiatan ini dihadiri pula sejumlah perwakilan pemerintah Kecamatan Bahodopi dan Desa Labota, juga manajemen PT IMIP.
Ipda Muhammad Arrahman, Anggota Bhabinkamtibmas Desa Labota menjelaskan, tindak kriminalitas yang umum terjadi di Bahodopi antara lain berupa kekerasan fisik, pencurian, dan pembunuhan.
Arrahman menyebutkan, data laporan Polsek Bahodopi mencatat, selama Januari-Agustus 2024, total sebanyak 43 kasus kriminalitas telah ditangani oleh timnya. Namun, sebagai anggota Bhabinkamtibmas, pihaknya mengutamakan penyelesaian secara kekeluargaan dan pembinaan (restorative justice).
“Jika belum tuntas, kasus selanjutnya akan diteruskan ke Polsek Bahodopi untuk ditindaklanjuti,” kata Arrahman.
Arrahman menekankan pentingnya upaya pencegahan tindak kriminal secara aktif oleh warga. Beberapa caranya ialah dengan meningkatkan kesadaran lewat lingkungan, serta meningkatkan koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi antara warga dengan pihak terkait di sekitar tempat tinggal. Arrahman menyebut, keberadaan komunitas warga penting sebagai penguatan sosialisasi di tingkat akar rumput.
“Komunitas Gondrong Morowali, misalnya, sangat tepat perannya karena dapat me-manage dan membantu sosialisasi pemahaman tindak kriminalitas kepada warga,” katanya.
Tak hanya itu, dia mengimbau agar setiap warga meneruskan upaya sosialisasi positif, juga meningkatkan keamanan di tempat tinggal dan melaporkan tindak kejahatan kepada aparat.
Peningkatan kasus AIDS
Di sisi lain, kasus penyakit yang diakibatkan virus yang menyerang kekebalan tubuh (imun) manusia atau HIV menunjukkan kecenderungan terus meningkat. Khususnya dalam wilayah Kabupaten Morowali, kasus HIV/AIDS tertinggi ditemukan terjadi di Kecamatan Bahodopi. Koordinator Occupational Health and Industrial Hygiene PT IMIP dr. Ferdy Nurhadi memaparkan, pada rentang Januari–Oktober 2023, jumlah kasus positif HIV/AIDS di Kabupaten Morowali berjumlah 47 kasus, dengan 29 kasus di antaranya terjadi di wilayah Kecamatan Bahodopi.
Dia menjelaskan, penyebab tingginya kasus penyebaran HIV/AIDS salah satunya karena masih rendahnya pemahaman warga. Hal ini berefek lambatnya penanganan bagi pengidapnya.
“Karena masih rendahnya pemahaman tentang penyakit HIV, membuat warga berprasangka dan asumsi negatif. Sehingga mendorong warga bersikap menghakimi dan diskriminatif terhadap penderitanya,” tutur dr. Ferdy.
“Karena diperlakukan diskriminatif, pengidap HIV cenderung tidak mau melapor, dan akibatnya penanganannya lambat,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, terjadi perkembangan jalur masuk celah penularan HIV. Sebelumnya, potensi penularan HIV/AIDS hanya diketahui melalui hubungan sesama jenis (homoseksual), prostitusi, serta penyalahgunaan narkoba dan jarum suntik. Namun, belakangan penyakit ini juga ditularkan melalui hubungan heteroseksual.
Dia lantas menekankan lima upaya pencegahan yang dinamakan “ABCDE”. Yaitu Abstinence atau hindari hubungan seksual sebelum menikah, Be Faithful atau jangan berganti-ganti pasangan, serta pentingnya pemakaian alat pengaman (Condom). Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menghindari penggunaan jarum suntik (Don’t inject) dan pemakaian bersama alat-alat pribadi, seperti alat cukur (save Equipment).
Dengan mengenal lebih baik seluk-beluk HIV/AIDS, diharapkan masyarakat dapat semakin sadar dan aktif mencegah penularan virus HIV. Dengan begitu, perlahan masyarakat tidak lagi mendiskriminasi para penderitanya. Sebaliknya, penderita juga bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan memadai.
“Jauhi virusnya, bukan orangnya. Stop diskriminasi,” ucap dr. Ferdy.
Kepala Desa Labota, Anhar, mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini. Dengan sosialiasi, menurutnya, warga menjadi dimudahkan dalam memahami persoalan di lingkungan tempat tinggalnya. Bertema “Morowali Peduli Tanpa Diskriminasi”, rangkaian kegiatan peringatan ulang tahun Gondrong Morowali juga akan diisi dengan aksi bersih lingkungan di sekitar sungai Desa Makarti Jaya pada Minggu (22/09/2024).
“Ini merupakan rangkaian kegiatan yang sangat baik. Kami sangat mengapresiasi atas komunitas Gondrong Morowali yang melaksanakannya didukung manajemen PT IMIP,” ucapnya.